Informasi mengenai meledaknya Apple iPhone di China baru-baru ini, tampak membuat kekhawatiran bagi para pengguna iPhone di Tanah Air. Praktisi IT, Michael S. Sunggiardi mengatakan, ada beberapa faktor mengapa smartphone bisa saja meledak.
Menurutnya, perusahaan Apple dari Amerika Serikat tentu telah menetapkan standar dan aturan ketat terkait produksi perangkat elektronik. "Enggak mungkin meledak kalau dipakai secara standar," ungkapnya kepada seorang jurnal melalui percakapan telefon, Selasa (17/9/2013).
Ia mengungkapkan, boleh jadi keteledoran si pengguna bisa menyebabkan perangkat iPhone meledak. Terlebih di China, menurutnya, ada perusahaan 'hit and run' yang memproduksi perangkat adaptor untuk charging iPhone, non-original. "Bikin peralatan enggak standar, yang bukan keahlian mereka, bukan spesifik (bidang) mereka, asal-asalan," tuturnya.
Menurutnya, adaptor abal-abal ini, bisa dibuat oleh 'yang bukan ahlinya' dengan tidak memperhatikan kualitas dan standar untuk pengisian perangkat gadget. Kemungkinan lainnya yang menyebabkan sebuah smartphone bisa cepat rusak atau meledak karena produksi perangkat baterai yang defect (catat).
"Sering di-charge, juga bisa bikin baterai melendung. Karena baterai itu kumpulan gulungan, seperti aki, isinya ada konduktor isolator, cairan supaya bereaksi. (Apabila) perangkat sering di-charge, maka lama-lama kering karena panas," jelasnya.
Berapa lama idealnya melakukan pengisian daya baterai perangkat smartphone? Michael mengatakan, harus dilihat berapa kapasitas amperenya. Makin besar ampere, maka umumnya pengisian hingga penuh akan memakan waktu lebih lama, begitu juga sebaliknya. Namun, yang perlu dilihat ialah indikator baterai di layar smartphone itu sudah benar-benar penuh atau belum. Apabila sudah penuh, bisa segera dicabut.
Selain itu, pengguna juga bisa mencegah overcharging dengan 'feeling', yakni apabila biasanya selama pengisian baterai 3 jam sudah penuh. Maka, untuk pengisian berikutnya, disarankan tidak mengisi baterai lebih dari 3 jam pengisian.
Menanggapi kasus meledaknya iPhone di China, Michael mengatakan, peristiwa tersebut tidak akan terjadi kalau perangkat tidak terlalu mengeluarkan panas berlebih, yang diakibatkan overcharging. Menurutnya, meskipun dengan adaptor original sekalipun, tidak menutup kemungkinan untuk bisa meledak, hanya saja kemungkinannya kecil.
Michael melihat peristiwa meledaknya iPhone bisa dikarenakan baterai, atau bisa juga komponen yang dinamakan kondensator. Kondensator merupakan komponen yang ada di perangkat elektronik. "Ada kondensator di komponen elektronika. Yang meledak itu, (kemungkinan kondensator). Kondensator itu kerjanya mirip dengan baterai. Kondensator bisa menyimpan listrik sementara," terangnya.
Menurutnya, perusahaan Apple dari Amerika Serikat tentu telah menetapkan standar dan aturan ketat terkait produksi perangkat elektronik. "Enggak mungkin meledak kalau dipakai secara standar," ungkapnya kepada seorang jurnal melalui percakapan telefon, Selasa (17/9/2013).
Ia mengungkapkan, boleh jadi keteledoran si pengguna bisa menyebabkan perangkat iPhone meledak. Terlebih di China, menurutnya, ada perusahaan 'hit and run' yang memproduksi perangkat adaptor untuk charging iPhone, non-original. "Bikin peralatan enggak standar, yang bukan keahlian mereka, bukan spesifik (bidang) mereka, asal-asalan," tuturnya.
Menurutnya, adaptor abal-abal ini, bisa dibuat oleh 'yang bukan ahlinya' dengan tidak memperhatikan kualitas dan standar untuk pengisian perangkat gadget. Kemungkinan lainnya yang menyebabkan sebuah smartphone bisa cepat rusak atau meledak karena produksi perangkat baterai yang defect (catat).
"Sering di-charge, juga bisa bikin baterai melendung. Karena baterai itu kumpulan gulungan, seperti aki, isinya ada konduktor isolator, cairan supaya bereaksi. (Apabila) perangkat sering di-charge, maka lama-lama kering karena panas," jelasnya.
Berapa lama idealnya melakukan pengisian daya baterai perangkat smartphone? Michael mengatakan, harus dilihat berapa kapasitas amperenya. Makin besar ampere, maka umumnya pengisian hingga penuh akan memakan waktu lebih lama, begitu juga sebaliknya. Namun, yang perlu dilihat ialah indikator baterai di layar smartphone itu sudah benar-benar penuh atau belum. Apabila sudah penuh, bisa segera dicabut.
Selain itu, pengguna juga bisa mencegah overcharging dengan 'feeling', yakni apabila biasanya selama pengisian baterai 3 jam sudah penuh. Maka, untuk pengisian berikutnya, disarankan tidak mengisi baterai lebih dari 3 jam pengisian.
Menanggapi kasus meledaknya iPhone di China, Michael mengatakan, peristiwa tersebut tidak akan terjadi kalau perangkat tidak terlalu mengeluarkan panas berlebih, yang diakibatkan overcharging. Menurutnya, meskipun dengan adaptor original sekalipun, tidak menutup kemungkinan untuk bisa meledak, hanya saja kemungkinannya kecil.
Michael melihat peristiwa meledaknya iPhone bisa dikarenakan baterai, atau bisa juga komponen yang dinamakan kondensator. Kondensator merupakan komponen yang ada di perangkat elektronik. "Ada kondensator di komponen elektronika. Yang meledak itu, (kemungkinan kondensator). Kondensator itu kerjanya mirip dengan baterai. Kondensator bisa menyimpan listrik sementara," terangnya.
2 komentar:
aku gak pernah ngalamin,soalnya bukan penggna iphone :D
hahahaha
comeback
wow bahaya jg yah gan.. :((
Thanks infox!
Posting Komentar
Selamat Datang di sukangenet, Terima kasih sudah berkunjung.
sebelum berkomentar, baca dulu peraturan berkomentar di blog ini:
-Gunakan bahasa yang sopan
-Dilarang spam, flood, junk, iklan, sara, sex
-Dilarang OOT / Out of Topic
-Silahkan gunakan OpenID untuk mempermudah blogwalking
-Dilarang menaruh live link
*Terkecuali penting
Maaf jika komentarnya lama saya balas / tidak saya balas, jika mempunyai pertanyaan silahkan kontak saya di http://fb.com/aditiajuga.novit1